Ikan Tongkol Termasuk Jenis Ikan Air
Ternyata masih banyak yang menyebut paus sebagai ikan, yaitu “ikan paus”. Ternyata sebutan “ikan paus” ini salah loh, karena paus merupakan mamalia. Apakah kalian salah satunya?
Paus dan anggota ordo cetacea lainnya, seperti lumba-lumba dan pesut, tergolong mamalia, walaupun sepenuhnya hidup di dalam air. Hal ini karena mereka memenuhi empat karakteristik utama dari mamalia, yaitu berdarah panas, melahirkan dan menyusui anaknya, menghirup oksigen, dan berambut.
Paus memiliki lapisan lemak bawah kulit yang membantu menjaga suhu tubuh agar tetap panas. Untuk menghasilkan panas, paus juga berenang dan mencerna makanan. Suhu tubuh yang panas ini membantu paus untuk dapat bermigrasi dan hidup di berbagai perairan, dari yang sangat dingin seperti di kutub hingga yang hangat seperti di daerah tropis.
Tidak seperti ikan yang bertelur, paus melahirkan anaknya setelah mengandung selama sembilan sampai 15 bulan. Setelah lahir, anak-anak ini kemudian meminum susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu paus betina selama setahun. Pada masa tersebut, induk betina mengajari anak-anaknya lokasi untuk mencari makan dan berkembang biak, serta cara untuk melindungi diri dari predator.
Sejak SD kita telah diajari bahwa ikan bernapas menggunakan insang. Nah, paus tidak bernapas menggunakan insang, tetapi paru-paru. Ya, Anda tidak salah baca. Paus memiliki paru-paru dan mereka bernapas melalui lubang di tengkorak mereka ketika keluar dari air. Untuk diketahui, beberapa spesies paus bisa bertahan di bawah air hingga 90 menit, meskipun mayoritas hanya mampu menahan napas 20 menit.
Tidak banyak yang mengetahui, tetapi paus punya rambut, setidaknya sekali dalam hidup mereka. Mayoritas spesies kehilang rambut mereka sebelum dilahirkan, tetapi ada juga yang mampu mempertahankan rambut di area kepala atau sekitar mulut mereka. Paus bungkuk, misalnya, memiliki bonggol-bonggol di kepala yang rupanya adalah folikel rambut. Inilah sebabnya, beberapa paus bungkuk dewasa memiliki rambut yang keluar dari bonggol-bonggol tersebut. Memiliki tulang keras Tengkorak paus, seperti cetacea umumnya, terbuat dari tulang keras yang dilewati oleh darah. Ini kebalikan dari ikan yang tengkoraknya terbuat dari tulang rawan yang tipis, fleksibel dan dapat mengapung di air.
Jika Anda masih belum bisa menerima bahwa paus bukan ikan, amati caranya berenang. Ikan pada umumnya berenang maju dengan menggerakan ekornya ke samping, tetapi paus melengkungkan punggungnya dan menggerakkan kakinya naik-turun untuk berenang maju.
Karakteristik ini hanya dapat diamati pada awal kehidupan, karena rambut mamalia laut menghilang saat dewasa. Pada lumba-lumba rambut ada pada bagian moncong. Sedangkan pada dugong terdapat bulu sikat pada bibir. Selain paus dan lumba-lumba, ada beberapa hewan yang tergolong mamalia laut yakni anjing laut, anjing laut, duyung, dugong, manatee, walrus, hingga berang-berang laut.
Paus dan lumba-lumba berdarah panas. Sedangkan ikan berdarah dingin. Paus dan lumba-lumba menghirup udara melalui paru-paru. Ikan menggunakan insang untuk mengekstrak udara dari air. Paus dan lumba-lumba melahirkan. Kebanyakan ikan bertelur. Ekor paus dan lumba-lumba bergerak ke atas dan ke bawah. Ekor ikan bergerak dari sisi ke sisi.
Jadi, sobat OSC sudah tau ya bahwa paus itu berbeda dengan ikan pada umumnya. Karena paus merupakan mamalia.
Semoga bermanfaat. Dan sampai jumpa di artikel selanjutnya~
Ikan gurami (Osphronemus goramy) adalah sejenis ikan air tawar yang populer dan disukai sebagai ikan konsumsi di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Di samping itu, di negara-negara lainnya gurami juga sering dipelihara dalam akuarium. Selain dikenal dengan nama gurami, ikan ini juga memiliki beberapa sebutan lokal seperti gurame (Sd.); grameh (Jw.); kaloi (My.); ikan kali (Plg.), dan lain-lain.[1]
Gurami semula menyebar di pulau-pulau Sunda Besar (Sumatra, Jawa, dan Kalimantan), tetapi kini telah dipelihara sebagai ikan konsumsi di berbagai negara di Asia (terutama Asia Tenggara dan Asia Selatan) serta di Australia.[3]
Di alam, gurami hidup di sungai-sungai, rawa dan kolam, termasuk pula di air payau; namun paling menyukai kolam-kolam dangkal dengan banyak tumbuhan. Sesekali ikan ini muncul ke permukaan untuk bernapas langsung dari udara.[1]
Induk gurami, untuk beberapa waktu lamanya, menjaga dan memelihara anak-anaknya. Telurnya dilekatkan di tetumbuhan air atau ditaruh di sarang yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan. Gurami terutama adalah pemakan tumbuhan, tetapi mau juga memangsa serangga, ikan lain, dan juga barang-barang yang membusuk di air.[4] di kolam-kolam.
. Program Studi S1 Akuakultur PSDKU UNAIR Banyuwangi . Jl. Wijaya Kusuma No. 113, Kec. Giri, Kabupaten Banyuwangi, Telp : 0333 – 417788, Fax : 0333 – 428890 . Website: https://psdku.unair.ac.id/
#ikanendemikindonesia #ikanendemik #belajarakuakultur #akuakultur #akuakulturunairbwi #banyuwangi
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang populer di Indonesia. Ikan ini memiliki rasa yang lezat dan tekstur daging yang lembut, sehingga menjadi pilihan favorit bagi banyak orang. Selain kelezatannya, ikan lele juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang ikan lele dan manfaatnya.
Ikan lele memiliki beberapa jenis, di antaranya adalah ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) dan ikan lele sangkuriang (Clarias batrachus). Kedua jenis ini biasanya ditemukan di perairan tawar seperti sungai, rawa, dan kolam budidaya. Ikan lele memiliki tubuh yang lonjong dan cenderung ramping, dengan warna kulit yang bervariasi mulai dari kecokelatan hingga kehitaman.
Salah satu keunggulan ikan lele adalah rasa dagingnya yang lezat. Daging ikan lele memiliki tekstur yang halus dan lembut, sehingga cocok untuk berbagai jenis hidangan, baik digoreng, dibakar, atau diolah menjadi sup atau pepes. Selain itu, ikan lele juga memiliki aroma khas yang menambah cita rasa masakan.
Selain rasanya yang lezat, ikan lele juga mengandung nutrisi penting. Ikan lele mengandung protein yang tinggi, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan sel tubuh. Protein dalam ikan lele juga mudah dicerna oleh tubuh manusia, sehingga baik untuk pencernaan. Selain itu, ikan lele juga mengandung asam lemak omega-3, yang dikenal memiliki manfaat bagi kesehatan jantung dan otak.
Manfaat kesehatan lainnya dari mengonsumsi ikan lele adalah kandungan vitamin dan mineral yang dimilikinya. Ikan lele mengandung vitamin B kompleks, seperti vitamin B12 dan niacin, yang berperan dalam pembentukan sel darah merah dan fungsi saraf yang baik. Ikan lele juga mengandung vitamin D, yang membantu penyerapan kalsium untuk menjaga kesehatan tulang.
Selain itu, ikan lele mengandung mineral penting seperti fosfor, magnesium, dan selenium. Fosfor diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi yang sehat. Magnesium membantu menjaga fungsi otot dan sistem saraf yang baik. Selenium berperan sebagai antioksidan dan membantu menjaga kesehatan sel-sel tubuh.
Budidaya ikan lele juga memiliki manfaat ekonomi bagi masyarakat. Ikan lele dapat dibudidayakan secara intensif di kolam atau wadah lainnya, sehingga memberikan peluang usaha bagi peternak dan pembudidaya ikan. Ikan lele memiliki siklus pertumbuhan yang cepat, sehingga dapat dipanen dalam waktu relatif singkat.
Dalam hal keberlanjutan lingkungan, ikan lele juga memiliki keunggulan. Ikan lele termasuk dalam kelompok ikan omnivora, yang berarti mereka dapat memakan berbagai jenis makanan, termasuk sisa makanan dan plankton. Hal ini dapat membantu mengurangi limbah pangan dan memanfaatkan sumber daya alam dengan lebih efisien.
Dalam kesimpulan, ikan lele adalah jenis ikan air tawar yang populer di Indonesia dengan rasa yang lezat dan manfaat kesehatan yang beragam. Ikan ini kaya akan protein, asam lemak omega-3, vitamin, dan mineral yang penting bagi tubuh. Dengan budidaya yang relatif mudah dan manfaat ekonomi yang diberikannya, ikan lele juga memberikan peluang usaha yang menjanjikan bagi masyarakat. Jadi, tidak heran jika ikan lele menjadi pilihan favorit di berbagai hidangan di Indonesia.